Stadion di Indonesia



                                      STADION BUNG KARNO


  Stadion Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama stadion ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.

  Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton.

Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958. Dan tentunya dengan dana yang cukup besar tersebut itu menjadikan galanggang olahraga ini sebagai stadion sepakbola terbesar di Indonesia.Hingga saat ini, Gelora Bung Karno merupakan satu-satunya stadion yang benar-benar berstandar internasional di Indonesia

Data stadion
§  Kota: Jakarta pusat, DKI Jakarta Raya                                                       
§  Dibangun: 8 Februari 1960 (Renovasi Tahun 2007)
§  Kandang: Tim nasional Indonesia
§  Tipe Stadion: Stadion Sepakbola lama
§  kapasitas penonton: 88.083 Tempat duduk






                          STADION BUNG TOMO

       Kota : Surabaya, Jawa Timur
       Dibangun : Tahun 2008
       Kandang : Persebaya Surabaya
       Kapasitas : 55.000 tempat duduk.
       Tipe stadion : Stadion Madya (Olympic)
       Kategori : A



        Sejarah singkat


     Masyarakat Surabaya kini bisa berbangga hati, pasalnya pemerintah KotaSurabaya akan membangun Pusat Olahraga yang diberi nama Gelora Bung Tomo ( GBT ). Stadion Gelora Bung Tomo terletak di kelurahan Pakal - Benowo - Surabaya Barat.

Mega proyek Surabaya Sport Center ini menelan biaya Rp.440.295.000.000 dan sebagai pemenang tender yakni PT Adhikarya.

Pembangunan Gelora Bung Tomo terdiri dari 3 tahapan :
a. Tahap I dilaksanakan pada Desember 2007 hingga Desember 2008 yang melingkupi pengerukan tanah, pembangunan pondasi.
b. Tahap II dilaksanakan pada Januari hingga Maret 2009 yang melingkupi pengerjaan stadion utama, stadion indoor, dan masjid.
c. Tahap III dilaksanakan pada Maret hingga Desember 2009 yang melingkupi penyelesaian seluruh pengerjaan stadion utama dan sarana penunjang yang ada.

Detail Konstruksi Gelora Bung Tomo Surabaya
·         Panjang 281,51 meter
·         Lebar 203,67 meter
·         Tinggi 43,22 meter
·         Kapasitas 55.000 penonton
·         Stadion indoor mampu menanpung 10.000 penonton










                 STADION PALARAN




Kota : Samarinda, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2005
Kandang : Persisam Putra Samarinda (Super Liga)
Kapasitas : 50.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Madya (Olympiq)
KategORI: A
Event Besar - PON XVII 2008 Kalimantan Timur



Sejarah Singkat
     Stadion ini diproyeksikan untuk acara pembukaan dan penutupan PON XVII 2008 Kalimantan Timur. Stadion ini merupakan stadion pertama di Indonesia yang seluruh tempat duduknya memakai kursi penonton. Merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara yang kapasitasnya kurang lebih 50.000 kursi.

















     


                                         STADION SI JALAK HARUPAT
Si Jalak Harupat adalah suatu stadion olahraga yang berlokasi di desa Kopo dan CibodasKecamatanSoreangKabupaten Bandung. Nama Si Jalak Harupat diambil dari julukan salah seorang pahlawan dari Bandung yaitu Otto Iskandardinata. Kini stadion tersebut menjadi milik dari Pemerintah Kabupaten Bandung. Persikab Bandung, yang merupakan wakil Kabupaten Bandung di Liga Indonesiamenjadikan stadion tersebut sebagai kandangnya, walau kadang-kadang Persib atau tim-tim lainnya juga turut menggunakannya. Stadion ini dibangun mulai 1 Januari 2003 pada saat Kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati Obar Sobarna. Selanjutnya diresmikan pada hari jadi Kabupaten Bandung ke 364, tanggal 26 April 2005 oleh Agum Gumelar yang menjabat sebagai Ketua UmumKomite Olahraga Nasional Indonesia Pusat.

Fasilitas

Fasilitas yang tersedia antara lain:
  • Lapangan sepak bola sebagai arena utama, dengan rumput jenis zoyzia matrella lin mer yang bisa meminimalkan cedera pemain bola.
  • Lampu untuk lapangan berkekuatan 1.000 lux yang memungkinkan dilaksanakannya pertandingan malam.
  • Papan skor (scoring board) elektronik.
  • Lintasan (track) untuk atletik dengan ukuran standar sebanyak 8 lintasan.
  • Tribun penonton yang mampu menampung 27.000 – 40.000 penonton.
  • Fasilitas komersial.
  • Fasilitas penunjang lainnya seperti toilet, kantin, ruang ganti pemain, ruang wasit, dan lain-lain.
Luas bangunan stadion adalah sebagai berikut:
  • Bangunan 28.177 m²
  • Lapangan sepak bola 7.500 m²
  • Lansekap 13.000 m²

Penilaian Kelayakan

Dalam rangka upayanya menjadi pendamping Stadion Gelora Bung Karno untuk menggelar pertandingan Piala Asia 2007, sekjen PSSI Nugraha Besoes yang melakukan peninjauan ke stadion Si Jalak Harupat, pada hari Minggu6 Februari 2005. Namun dinyatakan secara tegas bahwa masih banyak yang perlu dibenahi jika stadion ini ingin menjadi tuan rumah pertandingan internasional. Secara fisik stadion ini memang cukup kokoh dan strukturnya cukup bagus. Hanya saja, Jalak Harupat baru bisa memenuhi kualifikasi lokal dan nasional. Sistem drainase lapangan sudah bagus, demikian juga dengan rumput di lapangan. Hanya saja tempat duduk penonton masih menggunakan format tradisional, padahal untuk stadion modern seorang penonton disediakan satu tempat duduk. Loket untuk menjual tiket masih menyatu dengan stadion dan bukan di luar kompleks stadion seperti selayaknya stadion yang baik. Selain itu, kamar ganti pemain belum dilengkapi meja pijat dan loker. Demikian juga tempat pemain cadangan dinilai masih kurang sesuai. Kekurangan lainnya adalah lokasi stadion yang cukup jauh dari hotel. Dua lapangan pendukung dinilai masih kurang memenuhi syarat karena bentuknya tidak tertutup.[1]

Kontroversi

Pembangunan stadion ini menelan biaya sebesar 67,5 miliar rupiah yang bersumber dari APBD Pemerintah Kabupaten Bandung. Dengan biaya sebesar itu muncul tuduhan terjadinya penggelembungan nilai proyek yang seharusnya hanya Rp 30-40 miliar.[2] Selain dugaan mark up dalam pembangunannya, dugaan korupsi juga terjadi pada proses pembebasan tanah untuk lokasi stadion tersebut. Harga tanah yang diajukan oleh pelaksana proyek diduga jauh lebih besar dari pembeliannya dari masyarakat.[3] Kasus ini ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.





                                              STADION JAKA BARAING
                                     
Stadion Jakabaring adalah stadion multifungsi terbesar ketiga di Indonesia setelah Stadion Bung Karno dan Stadion Palaran. Terletak di PalembangIndonesia, stadion ini juga diakui sebagai salah satu stadion terbaik yang bertaraf internasional.[rujukan?] Kebanyakan, stadion ini difungsikan untuk tempat penyelenggaraan pertandingan-pertandingan sepak bola. Stadion dengan luas lahan sekitar 40 hektar ini dapat memuat hingga 36.000 – 40.000 orang dengan 4 tribun (A, B, C dan D) bertingkat mengelilingi lapangan. Tribun utama di sisi barat dan timur (A dan B) dilindungi atap yang ditopang 2 pelengkung (arch) baja berukuran raksasa. Bentuk atap stadion merupakan simbol kejayaan kemaharajaan Sriwijaya di bidang maritim yang dilambangkan oleh bentuk perahu dengan layarterkembang. Stadion ini beralamat di Jalan Gubernur H. A. Bastari, Jakabaring, Palembang.

Sejarah

Stadion yang mulai bangun pada tanggal 23 Januari 2001 ini ditujukan untuk menyelenggarakan PON XVI ketika kota Palembang ditunjuk sebagai penyelenggara pada tanggal 2 September 2004. Stadion ini diberi nama berdasarkan kemaharajaan maritim Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan berhasil mempersatukan wilayah barat Nusantara pada abad 7 sampai dengan abad 12. Selain itu stadion ini juga merupakan markas dari klub sepak bola Indonesia, Sriwijaya FC. Stadion ini dipakai sebagai salah satu stadion yang menyelenggarakan pertandingan dalam Piala Asia 2007 sebagai pendamping Stadion Utama Gelora Bung Karno pada hari pertandingan ketiga dan juga perebutan tempat ketiga.




                                                                   STADION MANDALA
                                                                              


Kota : Jayapura, Papua
Dibangun : (Renovasi 2005, Renovasi 2009-2010)
Kandang : Persipura Jayapura (Super Liga)
Kapasitas : 30.000 Penonton.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : B+
Sejarah Singkat
Stadion Mandala merupakan stadion yang berada diujung timur Indonesia, terletak di Kota Jayapura ibukota Provinsi Papua. Stadion Mandala merupakan markas dari klub Super Liga, Persipura Jayapura. Pada penghujung tahun 2009 Stadion Mandala di renovasi supaya berstandar internasional agar dapat mengantisipasi apabila Persipura nantinya kembali dapat berlaga di ajang internasional kedepannya.
Perkembangan renovasi stadion ini pun sangat bagus, dimana telah terpasang papan skor digital dan big screen yang harganya sekitar 10 milyar rupiah. Disamping itu kualitas lampu stadion yang seharga 7,8 miliar rupiah benar-benar sangat mengagumkan dan sangat layak untuk event-event internasional dimalam hari dengan tambahan fasilitas ruang ball boy, ruang pijat dan ruang internet berkecepatan tinggi untuk jumpa pers dan wartawan dapat langsung mengirimkan berita, disamping itu kualitas rumput di Stadion Mandala cuma ada 3 di indonesia yakni, Jakabaring Palembang, Gelora Bung Karno dan Stadion Mandala. Saat ini sedang dilakukan pemasangan bangku plastik untuk stadion sehingga tidak menggunakan beton lagi. Stadion Mandala Jayapura ini pun menjadi sangat layak mendapatkan kategori A, dengan harapan bahwa renovasi stadion ini dapat mengangkat persepakbolaan tanah air, khususnya Papua untuk berprestasi lebih baik lagi. (Sumber : Sersan Nazar, Jayapura)
Kondisi Sekarang
Tribun : B
Tempat duduk : B+
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : C+
Kondisi : B+
Kelompok suporter yang biasanya memadati stadion ini adalah Persipuramania yang merupakan pendukung setia kesebelasan Persipura Jayapura.



                                                 STADION SEGIRI
                                                
Kota : Samarinda, Kalimantan Timur

Dibangun :

Kandang : Persisam Putra Samarinda (Super Liga)

Kapasitas : 25.000 Penonton.

Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.

Kategori : B+

Sejarah Singkat

Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur merupakan stadion sepakbola kandang ke dua Persisam Putra Samarinda setelah Stadion Palaran. Merupakan salah stadion yang representatif yang dimiliki Kota Samarinda selain Stadion Palaran dan Stadion Sempaja.

Kondisi Sekarang

Tribun : B

Tempat duduk : B+

Fasilitas : B

Rumput : B+

Drainase : B

Penerangan : B

Papan Skor : A

Kondisi : B+

Kelompok suporter yang biasanya memadati stadion ini adalah Pusamania yang merupakan pendukung setia kesebelasan Persisam Putra Samarinda.